merek jam tangan mewah

Merek jam tangan mewah seperti Rolex, Audemars Piguet, dan Patek Philippe, seringkali dianggap ‘bergerak’ perlahan. Banyak rilisan terbaru hanya tampak sebagai iterasi dari model sebelumnya. Revolusi dalam skala besar sangat jarang terjadi karena merek-merek terkemuka cenderung setia pada estetika yang telah terbukti kesuksesannya. 

Namun, jika melihat ke 15 tahun terakhir, lanskap horologi mewah sebenarnya telah mengalami perubahan yang signifikan. Mari kita lihat lima (5) luxury brands jam tangan yang berhasil beradaptasi dan berkembang paling pesat!

1. Tudor

Jam Tangan Tudor

Tudor mungkin adalah salah satu brand yang paling terlihat perkembangan nya selama beberapa tahun belakangan ini. Awalnya Tudor hanya dianggap sebagai merek yang menyediakan alternatif terjangkau dari desain Rolex, yang membuatnya kurang memiliki identitas kuat. Awal tahun 2000-an menjadi masa yang suram bagi Tudor. Bahkan, pada saat itu Tudor kesulitan masuk ke pasar Amerika Serikat (US).

Wajah Tudor mulai berubah ketika Swiss watchmakers brand ini mengembangkan identitas desain yang mandiri dengan pendekatan “sporty modern take on a clean vintage classic”. Tudor mulai memfokuskan tidak hanya pada desain, tetapi juga dalam hal akurasi dan ketahanan terhadap medan magnet (untuk beberapa koleksi nya).

Koleksi Black Bay yang debut pada tahun 2012, menjadi titik balik penting untuk Tudor. Pada tahun yang sama, Tudor juga merilis koleksi Pelagos yang semakin memperkuat identitas brand tersebut. Kedua koleksi Tudor ini langsung dapat banyak perhatian para penggemar. 

Bahkan tidak berlebihan jika menempatkan brand ini pada level yang sama dengan merek-merek besar lain seperti Omega. Bukan tidak mungkin bagi Tudor untuk melampaui brand-brand di atas mereka saat ini, di masa yang akan datang.

2. Cartier

Jam Tangan Cartier

Mungkin agak aneh melihat nama Cartier pada list ini. Bicara soal high-end timepieces, Cartier adalah salah satu brand jam tangan mewah di dunia dengan sejarah dan kontribusi yang panjang.

Koleksi seperti Cartier Tank, misalnya, sangat berpengaruh sehingga hampir semua jam tangan dengan bentuk case persegi panjang, secara umum disebut “tank watch”. Selain itu, Santos de Cartier yang merupakan koleksi yang sangat populer saat ini, merupakan jam tangan pertama yang dipasarkan secara terbuka untuk pria.

Namun, mirip dengan Tudor, pada awal tahun 2000-an, Cartier tidak begitu populer di kalangan penggemar. Namun, hal ini berubah ketika tren “in-house movement” dimulai. Tahun 2010, brand ini merilis movement mereka sendiri, yaitu automatic movement Calibre 1904 MC, yang menjadi base caliber untuk beberapa model seperti Cartier Tank. Sejak saat itu, reputasi Cartier pun semakin melejit.

Koleksi jam tangan Cartier telah berevolusi saat ini dengan lebih banyak inovasi complications dan berkurangnya jam quartz. Model Santos De Cartier yang di revamped pada tahun 2018, menggebrak pasar jam tangan mewah pada saat itu. Sistem SmartLink dan QuickSwitch, memungkinkan pengguna lebih mudah untuk menyesuaikan jam tangan.

Selain itu, demand untuk jam tangan Cartier dengan dial skeleton juga tidak sedikit. Dial ini memperlihatkan mekanisme movement jam tangan secara terbuka, yang penerapannya juga terlihat pada brand besar lainnya seperti Hublot dan Richard Mille.

3. Breitling

Jam Tangan Breitling

Menurut data Morgan Stanley and LuxeConsult, pada tahun 2017 Breitling bahkan tidak masuk 20 besar Swiss Watchmakers berdasarkan jumlah penjualan. Tetapi pada tahun 2023, Breitling sudah berada di 10 besar.

Hal ini tentu tidak begitu mengejutkan, karena sejak Georges Kern mengambil alih posisi CEO pada tahun 2017, transformasi Breitling tampak semakin pesat. Georges melakukan perombakan besar-besaran dalam manajemen dan desain produknya. 

Sebetulnya upswing Breitling telah terlihat sejak tahun 2009, ketika mereka pertama kali memperkenalkan in-house B01 chronograph movement. Dengan masuknya Georges Kern sebagai CEO, setelah bekerja di Richemont selama beberapa tahun, membawa dampak signifikan pada Breitling.

Salah satu perubahan signifikan yang dilakukan oleh Kern adalah rebranding yang lebih fokus pada keseimbangan antara heritage dan estetika modern. Era Kern telah sedikit mereduksi estetika in-your-face Breitling yang mencolok dengan timepiece yang berukuran besar.

Walaupun beberapa model ukuran besar seperti Superocean 46mm masih tersedia pada katalog, tampaknya Breitling belakangan ini mulai lebih memperhatikan premium watch collections dengan ukuran lebih kecil dan wearable bagi wanita, seperti model 36mm.

Tahun 2017 juga merupakan tahun ketika CVC Capital Partners membeli saham mayoritas di Breitling. Meskipun perusahaan ekuitas swasta tidak memiliki rekam jejak terbaik dalam meningkatkan kualitas brand jam tangan, kali ini cerita nya berbeda. Kemudian pada tahun 2022, Partners Equity menjadi pemegang saham mayoritas, tetapi CVC masih terlibat dan Georges Kern masih memegang kendali.

Dalam rentang waktu 2022 - 2024, Breitling berhasil menggandakan omzet mereka. Bahkan selama tujuh tahun terakhir, Kern berkontribusi mengubah merek Swiss yang telah berusia 140 tahun tersebut dengan omzet tahunan mendekati $1 miliar USD.

Jika Breitling terus membuat rilisan berkelas seperti Avenger, Chronomat, Premier, dan Navitimer, sambil mempertahankan DNA desain yang membuat mereka terkenal, tidak ada alasan untuk percaya bahwa kesuksesan ini tidak akan berlanjut.

4. TAG Heuer

Jam Tangan TAG Heuer

Dalam beberapa tahun terakhir, TAG Heuer telah berupaya untuk lepas dari label "jam tangan pemula". Hal ini terlihat dengan rilisan TAG Heuer yang banyak berfokus pada koleksi Monaco dan Carrera. Dua koleksi dengan sejarah panjang yang lekat dengan dunia olahraga khususnya balapan mobil.

Salah satu terobosan besar TAG Heuer adalah pengembangan movement in-house chronograph calibre Heuer 02 pada tahun 2016. Inovasi ini menunjukkan komitmen TAG Heuer yang mulai shifting ke automatic movement yang lebih canggih. Walaupun, untuk beberapa rilisan masih menggunakan quartz fashion-centric, seperti pada kolaborasi Kith Heuer Formula 1.

Selain inovasi pada koleksi Quartz dan Automatic, pada tahun 2015, TAG Heuer mengejutkan industri horologi dengan meluncurkan Swiss luxury smartwatch pertama – TAG Heuer Connected. Langkah ini diyakini sebagai usaha TAG Heuer untuk menggaet generasi muda melalui perilisan smartwatch ini.

Tidak hanya dari sisi teknologi dan desain jam tangan mereka, TAG Heuer juga menggaet banyak bintang dunia sebagai brand ambassador, untuk memperluas jangkauan sebagai salah satu prestigious watch brands di dunia.

Mulai dari legenda dunia balap Ayrton Senna, aktor legendaris Steve McQueen, bintang film papan atas seperti Ryan Gosling dan Alexandra Daddario, sampai atlet tenis Naomi Osaka, menjadi representasi TAG Heuer di mata dunia horologi.

5. Bulgari

Jam Tangan Bulgari

Ketika orang kebanyakan berpikir tentang luxury watch brands, mereka akan cenderung menyebutkan brand seperti Rolex, Audemars Piguet, atau Omega. Bulgari biasanya bukan merk yang pertama kali terlintas dalam benak. Hal ini tentu wajar mengingat pada mulanya Bulgari dikenal sebagai merek perhiasan mewah dari Italia, sejak tahun 1884. 

Bvlgari mulai merambah ke dunia pembuatan jam tangan pada awal tahun 1980-an, ketika mereka membuka fasilitas produksi di Swiss. Namun, nama Bulgari mulai mencuat (secara signifikan) sejak peluncuran jam tangan ikoniknya – koleksi Octo Finissimo pada tahun 2014. 

Dengan desain case yang sangat tipis, Octo Finissimo telah memecahkan beberapa rekor dunia, seperti automatic tourbillon dan automatic chronograph tertipis di dunia. Pengaruh koleksi ini juga berhasil mempopulerkan kembali jam tangan ultra-thin atau extra-thin pada saat itu. 

Setiap luxury wristwatch brand dalam artikel ini telah berhasil berinovasi dan mengembangkan diri. Dari rebranding yang cerdas hingga peluncuran model terbaru, merek-merek ini telah memperkuat posisi mereka di industri horologi. 

Untuk menemukan koleksi jam tangan favorit Anda, kunjungi IDWX dan temukan berbagai pilihan merek jam tangan mewah sesuai gaya dan kebutuhan Anda.

Referensi

Low, Joseph. “Bvlgari Celebrates 10th Anniversary of the Octo Finissimo Watch.” LUXUO, 29 June 2022, https://www.luxuo.com/style/watches/bvlgari-celebrates-10th-anniversary-of-the-octo-finissimo-watch.html.

Powerfunk. “5 Most Improved Luxury Watch Brands of the Past 15 Years.” GREY MARKET MAGAZINE, 3 Aug. 2024, https://www.luxurybazaar.com/grey-market/most-improved/.

Pennington, Cole. “Introducing: Breitling Is Making Waves With The New SuperOcean.” Hodinkee, 30 June 2022, https://www.hodinkee.com/articles/breitling-is-making-waves-with-the-new-superocean.

Harper, Scott. “‘We Had to Be More Relevant... We Were Big and Bold and Loud.’ Breitling’s Georges Kern Wisdom.” The Rake, 1 Dec. 2023, https://therake.com/us/stories/we-had-to-be-more-relevant-we-were-big-and-bold-and-loud.

Traina, Anthony. “Hands-On: The Tudor Black Bay Burgundy, Now A Master Chronometer.” Hodinkee, 13 Apr. 2023, https://www.hodinkee.com/articles/the-tudor-black-bay-burgundy-now-a-master-chronometer.

Adams, Ariel. “Hands-On: Tudor Black Bay 41 Master Chronometer Watch | ABlogtoWatch.” ABlogtoWatch, 31 Mar. 2023, https://www.ablogtowatch.com/hands-on-tudor-black-bay-41-master-chronometer-watch/.

For your information