Jam tangan mewah mengalami lonjakan permintaan selama pandemi. Hal ini membuat harga di secondary market melonjak tinggi akibat kesenjangan antara penawaran dan permintaan.
Namun, sejak puncaknya pada tahun 2022, harga tersebut mengalami penurunan signifikan. Apakah tahun 2024 adalah waktu yang tepat untuk beli luxury timepiece?
Dengan harga yang terus turun, ini mungkin menjadi kesempatan bagi para kolektor dan enthusiasts untuk mendapatkan jam tangan impian dengan harga lebih terjangkau.
Kesenjangan Supply dan Demand selama Pandemi
Permintaan jam tangan mewah meningkat signifikan selama pandemi berlangsung. Banyak orang yang mencari barang koleksi untuk mengisi waktu sambil menginvestasikan uang mereka—jam tangan branded menjadi pilihan populer.
Gap yang ada antara penawaran dan permintaan yang meningkat ini menjadi penyebab harga jam tangan di secondary market melambung. Merek-merek terkenal seperti Patek Philippe dan Rolex melihat lonjakan harga karena stok yang terbatas.
Sementara itu, konsumen bersedia bayar lebih untuk mendapatkan barang yang mereka inginkan. Maka dari itu, terjadilah pasar yang kompetitif dan meningkatkan nilai jam tangan bahkan di luar harga retail.
Bagaimana Kondisi Secondary Market?
Penurunan harga luxury watch brands sangat signifikan, bahkan hingga 40% sejak tahun 2022. Indeks Pasar Keseluruhan WatchCharts melacak 60 jam tangan dari 10 merek teratas. Terpantau penurunan sekitar USD 48.000 menjadi USD 29.863 baru-baru ini.
Maret 2022 merupakan puncak harga termahal untuk luxury watch, bersamaan dengan Federal Reserve yang menaikkan suku bunga. Namun, sejak saat itu harga mulai turun drastis.
Ada banyak faktor yang berkontribusi pada penurunan ini—termasuk inflasi, ekonomi global yang tidak pasti karena perang, dan kenaikan suku bunga.
Dampak pada Ekspor Jam Tangan
Penurunan terjadi pada Swiss timepieces, terutama di tahun 2024. Menurut data dari Federation of the Swiss Watch Industry, ekspor jam tangan turun sebesar 16,1% pada Maret tahun 2024 dibandingkan tahun sebelumnya. Volume ekspor juga turun 25,4%, sehingga jumlah jam tangan ekspor 400.000 unit lebih sedikit.
Ekspor ke Amerika Serikat, misalnya, turun 6,5%, ke Jepang turun 3,5%, dan ke China juga turun 41,4%. Hal ini mencerminkan permintaan global untuk jam tangan mewah juga melemah.
Namun, beberapa merek masih mempertahankan harga premium di atas harga retail. Patek Philippe, Rolex, dan Audemars Piguet, contohnya, masih diperdagangkan dengan harga yang baik.
Sementara Audemars Piguet dihargai sekitar 15,4% di atas harga retail, Rolex dan Patek Philippe dijual dengan harga 21,6% dan 32,3% lebih mahal. Hal ini tidak lepas dari eksklusivitas dan permintaan yang tinggi terutama untuk model-model tertentu.
Segmen microbrand, di sisi lain, tidak terdampak. Microbrand sendiri adalah merek-merek kecil yang memproduksi jam tangan jumlah terbatas dan seringkali dengan sentuhan artisanal. Naoya Hida, misalnya, terus menikmati permintaan yang stabil karena kualitas dan produknya yang memang unik.
Mengingat mereka memiliki basis pelanggan yang khusus dan produksi terbatas, penurunan harga tidak terlalu mempengaruhi microbrand. Beberapa brand bahkan hanya memproduksi kurang dari 100 jam tangan per tahun.
Masalah Inventaris di Dealer
Dealer jam tangan juga menghadapi masalah, terutama terkait usia dan jumlah inventaris. Pada tahun 2023, misalnya, usia median inventaris jam tangan Rolex di secondary market meningkat sebesar 25%, Patek Philippe sebesar 46%, dan Audemars Piguet sebesar 25%.
Tumpukan ini tentu menahan kenaikan harga di secondary market karena dealer harus menjual stok lama sebelum memperkenalkan model baru.
Bagaimana Prospek Pemulihan Pasar Jam Tangan Mewah?
Pemulihan pasar bisa diatasi dengan mempertimbangkan faktor berikut.
-
Pemulihan Permintaan di Pasar Utama
Amerika Serikat dan China adalah titik penting untuk memulihkan pasar jam tangan. Selama permintaan di pasar-pasar besar masih lemah, maka ekspor dan harga jam tangan mewah keseluruhan juga terpengaruh.
-
Pembatasan Inventaris Dealer
Sebaiknya dealer mengurangi stok yang ada sebelum harga di secondary market naik lagi. Bila tidak, maka dealer terpaksa menawarkan diskon untuk menggerakkan produk.
-
Penurunan Suku Bunga
Suku bunga yang lebih rendah juga mengurangi biaya penyimpanan inventaris. Hal ini juga membantu dealer menghindari likuidasi paksa. Selain itu, suku bunga yang rendah mendorong pembeli untuk mengalihkan dana dari simpanan tunai ke aset lebih berisiko, seperti collectibles dan high-end horology.
-
Perbaikan Sentimen Konsumen
Sentimen konsumen terhadap demand akan barang mewah dan collectibles sangat mempengaruhi permintaan. Selama masa ketidakpastian ekonomi, konsumen cenderung lebih berhati-hati dalam pengeluaran mereka.
Untuk memulihkan pasar, kepercayaan konsumen perlu ditingkatkan melalui stabilitas ekonomi dan keyakinan bahwa investasi dalam barang mewah akan memberikan nilai yang baik.
Luxury watch market sedang mengalami pemulihan yang lambat tapi pasti. Apabila Anda berencana membeli jam tangan, maka 2024 bisa jadi waktu yang tepat. Dengan harga yang lebih terjangkau dan pilihan yang beragam, ini adalah kesempatan emas untuk mendapat jam tangan impian.
Untuk pengalaman berbelanja yang nyaman dan terpercaya, kunjungi IDWX — pusat jam tangan mewah terbesar di Indonesia yang menawarkan solusi mudah untuk menjual, membeli, dan menukar tambah jam tangan kesayangan Anda.
Jangan lewatkan kesempatan ini, kunjungi IDWX sekarang dan temukan jam tangan mewah yang Anda suka.